Selasa, 04 Agustus 2020

Belajar Perintah grep di Linux

grep adalah kependekan dari “Global Regular Expression Print” merupakan sebuah perintah untuk memproses teks baris per baris dan mencetak baris yang cocok sesuai dengan pola yang ditentukan. perintah grep biasa digunakan untuk mencari teks atau pencarian sebuah file yang mengandung teks pada baris yang cocok dengan pola di dalam file tersebut.

sederhananya grep akan mencetak baris tertentu apabila ada teks yang cocok dengan pola yang diberikan.

Syntax dasar

grep [OPTION] [PATTERN] [FILE]

Sebagai contoh kita akan mencari sebuah nama/username bagus di file /etc/passwd dan menampilkan baris yang mengandung teks bagus tersebut

$ grep bagus /etc/passwd

apabila ada teks bagus didalamnya maka akan ditampilkan baris dimana teks bagus berada

bagus:x:1000:1000:bagus,,,:/home/bagus:/bin/bash

Selain itu juga grep menerima inputan dari stdin (standard input)

misal ada sebuah file dengan nama teks.txt dengan isi sbb:

saya adalah bagus
dan agan agan
dan ini BAGUS juga

$ cat teks.txt | grep bagus

Output:

saya adalah bagus

cat adalah perintah untuk membaca file dan output dari perintah cat tersebut akan menjadi sebuah inputan untuk perintah grep dengan bantuan pipe ( tanda | ) alhasil perintah grep diatas akan mencari teks “bagus” baris perbaris dan ditemukanlah sehingga baris “saya adalah bagus” akan ditampilkan. kenapa baris “dan agan agan” tidak ikut ditampilkan? ya karena pada baris tersebut tidak ditemukan teks “bagus”.

apakah sobat ada yang bertanya kenapa baris “dan ini BAGUS juga” tidak ikut ditampilkan?

secara default grep akan mecari teks dengan memperhatikan case sensitive atau memperhatikan hurup besar dan kecil. dengan demikian baris “dan ini BAGUS juga” tidak ikut ditampilkan karena “BAGUS” adalah huruf besar semua sehingga baris tersebut akan di abaikan. lantas bagaimana ingin menampilkan baris tersebut juga tanpa memperdulikan huruf besar dan kecil?

oke kita hanya perlu menambahakn option -i setelah perintah grep jelasnya sebagai berikut

$ cat teks.txt | grep -i bagus

maka baris yang mengandung kata bagus akan di tampilkan, mau itu Bagus, BAGUS, bAgUs, bAGUs semua nya akan ditampilakan.

Terimakasih sudah membaca. apabila ada kesalahan penulisan syntax atau penjelasan diatas mohon untuk segera hubungi admin atau komentar dibawah. terimakasih

Pengertian Dari Partisi /Root, Home, User, Binary, Library dan Lainnya Pada Linux Redhat

Pada saat pertama kali kita menggunakan Linux pasti kita bertanya-tanya apa lagi pada saat kita mengeksplorasi direktory dan file-filenya, ada kemungkinan timbul pertanyaan-pertanyaan. “Apa maksud dari Home Directory, Root Folder (/), /etc, /var/, /boot, /home?” “Apakah Linux mengenal istilah ‘Drive A’, ‘Drive C, D’?” “Mengapa tidak ditemukan file program seperti .exe, .com, dll di dalam Linux ?”

Untuk mengerti filesystem di Linux, kita perlu sedikit mengubah pengertian yang telah kita anut selama ini terhadap filesystem, khususnya file system di system operasi Windows. Oleh karena itu, modul ini memerlukan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Pemahaman terhadap filesystem di Windows
2. Pemahaman komputer secara umum, misalnya apa itu direktori, dsbnya.

Dalam modul ini, yang dimaksud dengan filesystem adalah suatu cara pengorganisasian file dan direktori di dalam suatu media penyimpanan (misalnya harddisk).
1. Direktori / Partisi
Filesytem di dalam Linux sebenarnya ada persamaan dengan Windows, misalnya kedua OS ( Operating System ) ini sama-sama mengenai istilah ‘root directory’. Di dalam Windows tidak terdapat direktori bernama ‘root’, tapi sebenarnya yang dimaksud dengan root direktori dalam Windows adalah ketika user berada dalam prompt C:/. Root direktori ini adalah tempat awal dimana nantinya semua direktori akan bercabang.

2. Linux Tidak Mengenal ‘Drive C, Drive D’ Dll
Disinilah perbedaan cara organisasi file dari Linux. Kita bisa katakan bahwa /etc, /boot, dll itu adalah ‘partisi’ seperti yang dikenal dalam Windows (walaupun tidak sama persis. Sebab Windows hanya mengenal 1 partisi utama dan partisi extended. Sedangkan di dalam Linux kita bisa membuat direktori atau partisi itu sangat banyak). Jadi /etc, /boot, /home itu bisa dikatakan sebagai partisi, tetapi jangan
mengunci dalam pengertian filesystem Windows.
Sebenarnya kita bisa saja membuat direktori bernama ‘C’ atau ‘D’, tapi hal ini tidak ada gunanya atau hubungannya dengan organisasi file/direktori dalam Linux.
Dalam Linux, file-file dikelompokkan lebih berdasarkan fungsi, jadi misalnya: semua file konfigurasi akan berada dalam direktori /etc. Sedangkan Windows menggolongkan file berdasarkan Program, Misalnya program WinZip, maka boleh dibilang semua file program WinZip akan berada dalam direktori C:/Program Files/Winzip (kecuali bila diinstall dalam direktori lain).
2. Penamaan File
Sistem penamaan file di dalam Linux lebih fleksibel. Dalam artian, tidak semua file memerlukan extension seperti halnya di dalam Windows. Jadi tidak akan ditemukan file berextension ‘exe’ atau ‘com’ di dalam Linux. File-file aplikasi di Linux tidak memerlukan extension. Extension file dalam Linux hanya berguna untuk menandakan apa fungsi dari file itu, misalnya extension ‘conf’ untuk file konfigurasi (misalnya: named.conf), extension ’sh’ untuk file script.
3. Device = Nama File
Satu lagi yang menarik dari Linux. Device-device seperti floppy disk, harddisk, CDROM, modem, dll, ditulis dalam bentuk sebuah file. Device ?device tersebut dapat dilihat dalam direktori /dev/ (device).
4. Daftar Direktori Dalam Linux
Seluruh informasi yang tersimpan dalam Linux berada pada sebuah struktur file. Sistem file yang tersusun dalam direktori-direktori
yang menyerupai struktur tree (seperti pohon dengan akar berada diatas dan cabang dibawah).

/
(root!)
|
|
—————————————————————-
| | | | | | | | |
| | | | | | | | |
/bin /boot /dev /etc /home /lib /tmp /usr /sbin
|
|
—————–
|
/home/andi /home/sabar

/ = root directory
/home = direktori tempat user menaruh filenya. Jadi misalnya user andi akan
memiliki direktori home sbb: /home/andi/
/etc = direktori tempat semua file konfigurasi, baik dari program aplikasi maupun
system Linux
/bin = direktori tempat binary dari program-program yang bisa dijalankan.
/sbin = sama seperti /bin, tapi khususnya untuk program-program yang berkaitan dengan system.
/tmp = sama seperti direktori direktori temp pada Windows, namun pada Linux
direktori /tmp ini akan dihapus secara periodic
/usr = direktori yang berisi file-file program yang tidak kritis/penting sekali.
/var = direktori tempat menaruh file-file yang berubah-ubah terus, seperti file log, dan mail.
/boot = direktori tempat menaruh file-file yang berkaitan dengan proses booting dari
Linux
/dev/hda = harddisk IDE pertama Anda
/dev/hda1 = partisi pertama pada harddisk IDE pertama
/dev/hdb2 = partisi kedua pada harddisk IDE kedua
/dev/fd0 = floppy drive pertama
/dev/ttyS1 = serial port yang pertama
/dev/hdc = biasanya CDROM
/dev/sda = device pertama pada SCSI controller

Bingung? Ok! gak masalah..orang bijak berkata “bisa karena biasa!”

Directory Linux

Direktori root Linux memiliki beberapa direktori yang merupakan standar direktori pada banyak distro Linux. Direktori-direktori tersebut antara lain:

bin
Berisi file-file binary standar yang dapat digunakan oleh seluruh user baik user biasa maupun super user

boot
Berisi file-file yang digunakan untuk booting Linux termasuk kernel image

dev
Berisi file system khusus yang merupakan refleksi device hardware yang dikenali dan digunakan sistem

etc
Berisi file-file konfigurasi sistem, biasanya hanya boleh diakses oleh super user

home
Berisi direktori-direktori yang merupakan direktori home untuk user biasa dan aplikasi tertentu

lib
Berisi file-file library yang digunakan untuk mendukung kerja kernel Linux

mnt
Direktori khusus yang disediakan untuk mounting (mengaitkan) device disk storage ke sistem dalam bentuk direktori

proc
Berisi file system khusus yang menunjukkan data-data kernel setiap saat

root
Direktori home untuk user root (user khusus dengan priviledges hampir tak terbatas)

sbin
Sama seperti direktori bin, tetapi hanya root yang dapat menggunakan binary-binary tersebut

tmp
Berisi file-file sementara yang dibutuhkan sebuah aplikasi yang sedang berjalan

usr
Berisi library, binary, dokumentasi dan file lainnya hasil instalasi user.

var
Berisi file-file log, mailbox dan data-data aplikasi.

Mengatur Hak Akses di Linux

Tidak sedikit pengguna Linux pemula yang mengalami kebingungan karena tidak dapat mengoperasikan suatu program atau mengakses sebuah file atau direktori dikarenakan oleh hak akses yang ada pada setiap file dan direktori yang ada pada Linux.

Linux mengenal hak akses yang mengatur setiap user sehingga tiap user hanya dapat mengakses file-file atau direktori tertentu saja, hal ini digunakan untuk kepentingan keamanan sistem.

Dua perintah (program) dalam Linux yang digunakan untuk mengatur hak akses tersebut adalah chmod dan chown. Program chmod digunakan untuk mengubah hak akses suatu file, sedangkan chown digunakan untuk mengganti pemilik file tersebut.

Hak Akses dalam Linux
Sebelum melangkah lebih jauh mengenai penggunaan perintah diatas, sebelumnya perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai hak akses di dalam Linux.

Setiap file dan direktori yang ada dalam sistem linux memiliki tiga buah hak akses, satu untuk user itu sendiri, kemudian untuk user dalam grup yang sama dengan pemilik file dan yang terakhir untuk user lainnya.

Anda dapat melihat hak akses sebuah file dengan menggunakan perintah ls l, perhatikan contoh dibawah ini:

-rw-rw-r– 1 postgres postgres 41527 Jul 12 2001 summary.pdf

drwxrwxr-x 2 postgres postgres 4096 Sep 20 2002 Suse

-rw-r–r– 1 root root 4935 Aug 23 2001 T123456.log

-rw-r–r– 1 postgres postgres 13335 Apr 10 17:04 tchart2.java

Karakter pertama menunjukkan jenisnya, jika berisi karakter d, berarti itu adalah direktori sedangkan jika kosong berarti file. Sembilan karakter berikutnya menunjukkan hak aksesnya, dengan tiga karakter pertama menunjukkan hak akses untuk user tersebut, tiga karakter berikutnya menunjukkan hak akses untuk grup nya dan tiga karakter terakhir menunjukkan hak akses untuk user lain.

Masing-masing arti karakter tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Karakter

Arti

Nilai

r (read)

Hak akses untuk membaca

4

w (write)

Hak akses untuk menulis

2

x (exec)

Hak akses untuk menjalankan

1

Dengan mengkombinasikan nilai pada masing-masing hak akses tersebut, akan didapatkan hak akses masing-masing, perhatikan tabel berikut:

Hak Akses

Nilai

Arti

0

Tidak memiliki hak akses (tidak dapat di akses)

r–

4

Dapat dibaca dan ditulis (diedit)

rw-

6

Dapat dibaca dan ditulis (diedit)

rwx

7

Dapat dibaca, ditulis dan dieksekusi (dijalankan)

r-x

5

Dapat dibaca dan dijalankan, tetapi tidak dapat diedit

–x

1

Hanya dapat dijalankan

Berikut contoh penerapannya:

Hak Akses

Nilai

Arti

-rw——-

600

Pemilik memiliki hak akses baca dan tulis, sedangkan orang lain tidak memiliki hak akses apapun. Set dengan hak akses ini supaya file anda tidak dapat dibaca orang lain, biasanya digunakan untuk file-file dokumen

-rw-r–r–

644

Pemilik memiliki hak akses baca dan tulis sedangkan orang lain hanya dapat membaca saja. Gunakan hak akses ini jika anda ingin orang lain dapat membaca file anda

-rw-rw-rw-

666

Dengan hak akses ini, orang lain juga akan dapat membaca dan merubah file anda

-rwx——

700

Pemilik dapat membaca, menulis dan menjalankan file ini, hak akses ini yang biasanya digunakan untuk menjalankan program

-rwxr-xr-x

755

Pemilik memiliki hak akses baca, tulis dan menjalankan file ini, sedangkan orang lain hanya dapat membaca dan menjalankan file tersebut

drwx——

700

Hanya pemilik yang dapat mengakses, membaca dan menulis pada direktori tersebut. Setiap direktori harus memiliki hak akses x untuk dapat diakses

drwxr-xr-x

755

Isi direktori ini hanya dapat dirubah oleh pemilik, tetapi orang lain dapat membaca isi direktori tersebut

Menggunakan Perintah chmod
Untuk menggunakan chmod, perintahnya adalah:

# chmod hakakses namafile

misalnya:

# chmod 644 coba.txt

perintah tersebut akan mengubah hak akses file coba.txt menjadi seperti berikut:

-rw-r–r– 1 postgres postgres 41527 Jul 12 2001 coba.txt

Untuk mengganti hak akses sebuah direktori beserta dengan isinya, gunakan parameter R, dengan parameter tersebut, chmod akan dijalankan secara rekursif, misalnya seluruh file yang ada pada direktori /home/user/public_html akan dirubah hak aksesnya menjadi 755, maka perintahnya adalah sebagai berikut:

# chmod R 755 /home/user/public_html

Menggunakan Perintah chown
Perintah chown digunakan untuk mengganti pemilik sebuah file, perintah ini hanya dapat digunakan oleh user root. Perintah ini hanya dapat digunakan oleh user root. Perintahnya adalah sebagai berikut:

# chown namauser.namagrup namafile

misalnya:

# chown user.user coba.txt

perintah chown juga dapat digunakan dengan menggunakan parameter R, contohnya adalah sebagai berikut:

# chown R apache.apache /var/www/html

Perintah chattr
Seringkali secara tidak sengaja kita menghapus atau mengedit sebuah file penting, di dalam Linux tidak ada fasilitas undelete, jadi file yang telah terhapus tidak dapat dikembalikan lagi.

Perintah (program) chattr digunakan untuk melindungi sebuah file sehingga tidak akan dapat dihapus ataupun dirubah dengan perintah apapun. Perintah chattr memberikan atribut i pada file yang dilindungi, perintahnya:

# chattr +i namafile

misal:

# chattr +i penting.txt

setelah perintah tersebut dijalankan, gunakan perintah ls l untuk melihat hasilnya:

jika suatu ketika file ini akan diedit atau dihapus, terlebih dahulu atribut diatas harus dilepas, untuk melepasnya gunakan perintah berikut:

# chattr i namafile

Akhir kata penulis mengucapkan selamat mencoba, semoga tulisan ini berguna bagi para pembaca sekalian.

Jumat, 01 April 2011

Internet Connection Sharing di Ubuntu Server 8.04



Catatan : Sebelum melakukan config pastikan anda sebagai root. untuk masuk ke root ketikkan perintah
” sudo su ” lalu ketikkan password root anda.
Keterangan:
1. ISP
- IP 124.81.87.233/29
- netmask 255.255.255.248
2. Komputer dengan OS Ubuntu Server 8.04 sebagai Router dengan 2 Ethernet Card
Isikan pada /etc/network/interface seperti ini ( contoh saja ) :
- eth0 tersambung ke ISP
IP 124.81.87.234/29
netmask 255.255.255.248
gateway 124.81.87.233
DNS : 124.81.87.1 , 124.81.87.2
- eth1 tersambung ke swicth / LAN
IP 192.168.0.1/24
netmask 255.255.255.0
3. Switch 24 Port D-Link
4. Klien dengan OS Ubuntu Desktop 8.04 dengan aturan IP mulai dari
192.168.0.2 s/d 192.168.0.254
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.0.1
DNS 124.81.87.1 , 124.81.87.2


  • Konfigurasi untuk Internet Sharing nya dengan Ubuntu Server 8.04 adalah sebagai berikut :
5. Edit file /etc/resolv.conf dan isikan
nameserver 124.81.87.1
nameserver 124.81.87.2
6. Kemudian aktifkan ip_forward,
dengan mengedit file /etc/sysctl.conf, ubah 0 (nol) menjadi 1 (satu)
net.ipv4.ip_forward = 1
atau dengan cara
#sudo bash echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Aktifkan NAT dengan iptables
#iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
Restart network
#/etc/init.d/networking restart
atau jika tidak berhasil, restart komputer anda.
# init 6
atau
# reboot
Never Give Up……

Rabu, 30 Maret 2011

Membuat Web Server di Linux Ubuntu

Mungkin bagi temen-temen yang sering otak-atik pemrograman web seperti php(Personal Home Page), sudah tidak asing lagi kalau mendengar istilah webserver. Kalau di windows mungkin udah biasa membuatnya tapi bagaiman halnya dengan di linux.?
Berikut ini saya akan memberi tau bagaimana membuat webserver di linux dan semoga bisa membantu temen-temen semua dalam belajar pemrograman web khususnya di linux. Jangan lupa untuk laptop atau komputer kita harus terkoneksi internet terlebih dahulu karena file-file yang akan kita install seperti apache, php dan server database nanti langsung didownload dari internet, sebenarnya ada cara lain untuk mendapatkan file-file untuk tersebut yaitu dengan DVD repositorinya linux, tapi untuk cara tersebut tidak saya bahas disini.
Langsung saja dari pada kelamaan, temen-temen pasti juga pengen segera tau bagaiman cara membuatnya, berikut ini langkah-langkah :
Pertama instal dulu web server apache
# sudo apt-get install apache2
kedua install database server
# sudo apt-get install mysql-server
kemudian install php untuk apache
# sudo apt-get install php5
selanjutnya install mysql untuk apache
# apt-get install libapache-mod-acct-mysql
# apt-get install php5-mysql
sebagai tambahan juga silahkan tes terlebih dahulu apakah webserver yang telah temen-temen buat tadi sukses atau tidak dengan cara ketikkan alamat di browsernya :
http://localhost
jika telah tampil tulisan “it work“, berarti instalasi yang baru saja temen-temen lakukan telah berhasil dan untuk htdoc di linux adalah :
/ var / www /
sudah selesai semua, semoga bisa membantu temen-temen agat tidak terlalu tergantung pada windows. kalau linux bisa kenapa pakai windows..
maju terus Opensource..!!

Rabu, 23 Maret 2011

Install Proxy squid di Linux Ubuntu

Cara installnya :
1.buka terminal ketik sudo su [enter] masukkan pass
2.ketik sudo apt-get install squid [enter] tunggu sampai proses install selesai ( komputer harus terhubung dgn internet)
3.selanjutnya setting di confiq squid,sebelumya backup dulu file asli squid.config dgn cara ketikkan di terminal
 
Code:
sudo cp /etc/squid/squid.conf /etc/squid/squid.conf.original
  setelah itu buka/edit file squid.conf seperti di bawah ini dgn cara ketikkan
 
Code:
sudo gedit /etc/squid/squid.conf
  isi seperti dibawah ini :

auth_param basic program /usr/lib/squid/ncsa_auth /etc/squid.passwd
auth_param basic children 5
auth_param basic realm NFYE Squid proxy-caching web server
auth_param basic credentialsttl 3 hours
auth_param basic casesensitive off

acl users proxy_auth REQUIRED

acl sectionx proxy_auth REQUIRED

http_access allow users

acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl internal_network src 192.168.0.0/24
acl users proxy_auth REQUIRED
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl to_localhost dst 127.0.0.0/8
acl SSL_ports port 443 563 # https, snews
acl SSL_ports port 873 # rsync
acl Safe_ports port 80 # http
acl Safe_ports port 21 # ftp
acl Safe_ports port 443 563 # https, snews
acl Safe_ports port 70 # gopher
acl Safe_ports port 210 # wais
acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports
acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
acl Safe_ports port 488 # gss-http
acl Safe_ports port 591 # filemaker
acl Safe_ports port 777 # multiling http
acl Safe_ports port 631 # cups
acl Safe_ports port 873 # rsync
acl Safe_ports port 901 # SWAT
acl sectionx proxy_auth REQUIRED
acl purge method PURGE
acl CONNECT method CONNECT

http_access allow manager localhost
http_access allow users
http_access allow internal_network
http_access deny manager
http_access allow purge localhost
http_access deny purge
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT !SSL_ports
http_access allow localhost
http_access deny all
http_reply_access allow all
icp_access allow all

http_port 3128 transparent
visible_hostname stbserver
hierarchy_stoplist cgi-bin ?

cache_dir ufs /usr/local/squid/cache 1024 16 256
access_log /usr/local/squid/access.log
cache_log /usr/local/squid/cache.log
cache_store_log none

cache_mem 1024 MB
cache_swap_low 94
cache_swap_high 96
maximum_object_size 16384 KB
minimum_object_size 4 KB
maximum_object_size_in_memory 2048 KB
fqdncache_size 1024
cache_replacement_policy heap GDSF
memory_replacement_policy heap GDSF

acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
cache deny QUERY
refresh_pattern ^ftp:      1440   20%   10080
refresh_pattern ^gopher:   1440   0%   1440
refresh_pattern .      0   20%   4320
acl apache rep_header Server ^Apache
broken_vary_encoding allow apache
extension_methods REPORT MERGE MKACTIVITY CHECKOUT
hosts_file /etc/hosts
coredump_dir /var/spool/squid

cache_mgr udin_law@yahoo.co.id
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid


4. Membuat file log dan direktory untuk cache
     Membuat direktori squid
   •
         $ mkdir /usr/local/squid
     Membuat direktori cache
   •
         $ mkdir /usr/local/squid/cache
     Membuat file cache log yg berfungsi untuk melihat dan memonitoring aktivitas yg
   •
     sedang di lakukan client
         $touch /usr/local/squid/cache.log
     Membuat file access log berfungsi untuk memonitoring aktivitas yg dilakukan oleh
   •
     cache server
         $touch /usr/local/squid/access.log
     Membuat user dan group squid sebagai pemilik dari proses squid dan logingnya, ini
   •
     dibuat dengan alasan keamanan jika sistem squid diserang cracker dan bisa di akses
     oleh cracker bukan root yg di ambil alih
      $sudo adduser squid
     Memberikan attribut dan hak milik atas direktori squid berserta sub sub direktori + file
   •
     file yg ada didalamnya
         $chown -Rf squid.squid /usr/local/squid
         $sudo chown squid.squid /var/spool/squid -Rf
         $ sudo chown squid.squid -Rf /etc/squid

5.Membuat struktur cache directory
   root@ubuntu:/home/stb# squid -z
   2009/12/22 21:45:46| Squid is already running!  Process ID 2608
   root@ubuntu:/home/stb#

6.Test Squid
    root@ubuntu:/home/stb# squid -d 1 -D
    2009/12/22 21:46:42| Squid is already running!  Process ID 2608
    root@ubuntu:/home/stb#

7.root@ubuntu:/home/stb# tail -f /usr/local/squid/access.log
 1261532379.994    761 192.168.0.105 TCP_MISS/200 4539 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/template   /background-tile.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png
1261532380.042    540 192.168.0.105 TCP_MISS/200 1437 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/template/mozilla-logo.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png
1261532380.450    884 192.168.0.105 TCP_MISS/200 1011 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/template/header-background.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png
1261532380.594   1005 192.168.0.105 TCP_MISS/200 936 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/whatsnew/sub-feature-top.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png
1261532380.707   1117 192.168.0.105 TCP_MISS/200 784 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/firstrun/link-arrow.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png
1261532381.079   1086 192.168.0.105 TCP_MISS/200 2073 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/template/footer-logo.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png
1261532381.210   1167 192.168.0.105 TCP_MISS/200 568 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/__utm.gif?utmwv=6.1&utmn=515583513&utmsr=800x600&utmsc=32-bit&utmul=en-us&utmje=0&utmjv=1.5&utmfl=-&utmdt=Firefox%20Updated&utmhn=en-us.www.mozilla.com&utmr=-&utmp=/en-US/firefox/3.5.6/whatsnew/ grosir DIRECT/63.245.209.10 image/gif
1261532381.310   1745 192.168.0.105 TCP_REFRESH_MISS/200 6383 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/whatsnew/sub-feature-bottom.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png
1261532381.545   2000 192.168.0.105 TCP_REFRESH_MISS/200 4931 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/whatsnew/3.5/background.jpg grosir DIRECT/63.245.209.10 image/jpeg
1261532381.598   2007 192.168.0.105 TCP_REFRESH_MISS/200 4241 GET http://en-us.www.mozilla.com/img/tignish/template/footer-portal-border.png grosir DIRECT/63.245.209.10 image/png

8.memberikan hak akses(permission)tiap-tiap user,sebelumnya install dulu apache2
ketik :
Code:
apt-get install apache2
setelah selesai selanjutnya bikin first user yg bisa mengakses proxy :
masih di terminal ketikkan : sudo htpasswd -c /etc/squid.passwd user1 -----------user1 bisa di ganti dgn apa saja
root@ubuntu:/home/stb# sudo htpasswd -c /etc/squid.passwd user1
New password:
Re-type new password:
Adding password for user user1
root@ubuntu:/home/stb#
berikutnya bikin user baru ,masih di terminal ketikkan : sudo htpasswd /etc/squid.passwd client1
root@ubuntu:/home/stb# sudo htpasswd /etc/squid.passwd client1
New password:
Re-type new password:
Adding password for user client1
root@ubuntu:/home/stb#

9.Restart squid anda
 
Code:
sudo /etc/init.d/squid restart

skr test squid anda,sebelumya setting proxy di browser :
addres : ip squid port :3128



Demikian mungkin langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menginstall squid proxy di LInux Ubuntu.

Microsoft System Preparation Tool (SYSPREP)

Sebagian dari Anda tentu tidak asing dengan istilah “mengkloning hardisk”. Selain untuk membackup data, mengkloning hardisk juga sering kita lakukan ketika kita akan melakukan instalasi beberapa komputer yang spesifikasi hardwarenya sama. Misalnya kita hendak menginstal 10 komputer, tentu bisa dibayangkan betapa repotnya apabila harus dilakukan satu persatu.

Dengan menggunakan tool untuk mengkloning hardisk seperti misalnya norton ghost dan drive image xml, kita cukup melakukan penyetingan (instalasi OS, program aplikasi dan pengkopian data) terhadap 1 komputer saja, kemudian setelah selesai baru kita buat file image-nya atau langsung dikloning hardisknya.
Tetapi bagaimanakah kalau kita ingin menginstall miaslnya 10 komputer dengan OS Windows XP OEM (Original)Untuk mempersingkat waktu instalasi windows XP kita bisa mengkloning hardisk seperti cara tersebut diatas, tetapi bagaimana dengan CD Key, SID, owner dan lain2 yang berbeda-beda? Untuk mengatasi masalah tersebut kita harus menjalankan Microsoft System Preparation Tool sebelum melakukan  kloning hardisk.

Dengan hardisk yang telah terinstall SYSPREP, maka ketika komputer dijalankan kita bisa menseting ulang terhadap sistem Windows XP kita seperti misalnya CD Key, user dan yang lainnya, sehingga sistem Windows XP kita benar-benar baru (berbeda satu dengan yang lain) tetapi memiliki program-program aplikasi dan data yang sama.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menggunakan Microsoft SYSPREP ini kedalam komputer kita:

   1. Masukan CD Microsoft Windows XP SP2 atau SP3 ke CDROM drive.
   2. Extrak file DEPLOY.CAB yang terdapat pada folder Support\Tools pada CD Windows XP SP2 tersebut ke C:\Sysprep
   3. Masuk ke folder C:\sysprep dan double klik file SETUPMGR.EXE untuk memulai menjalankan SYSPREP.
   4. Selanjutnya ikuti dan perhatikan langkah-langkah penyetingan Windows dalam proses SYSPREP berikut:
          * Pada Type of Setup pilih Sysprep Setup
          * Pada pilihan Do you want to fully automate the instalation pilih No,..
          * Pada jendela selanjutnya klik next -next aja , ga usah diisi atau biarkan sesuai default.
   5. Setelah muncul jendela Completing Setup Manager, klik Cancel untuk keluar.
   6. Selanjutnya double klik file SYSPREP.EXE pada folder C:\Sysprep
   7. Akan muncul jendela peringatan, klik saja OK
   8. Selanjutnya pada jendela System Preparation Tool, check Use Mini Setup dan klik Factory
      Tunggu sampai komputer shutdown.
   9. Langkah instalasi SYSPREP sudah selesai, kemudian kita bisa mengkloning hardisk tersebut ke hardisk yang lain.
  10. Hardisk hasil kloning kemudian bisa kita pasangkan kemasing-masing komputer dan kemudian nyalakan komputer.
  11. Tunggu beberapa lama sampai kemudian muncul kembali jendela program System Preparation Tool:
  12. Check pilihan Use Mini Setup, klik Reseal
  13. Akan muncul jendela peringatan klik saja OK dan Komputer akan shutdown
  14. Nyalakan kembali komputer, maka akan muncul Wndows Setup dimana kita bisa mengisi CD Key dan berbagai setingan yang lain yang diperlukan.
  15. Setelah penyetingan Windows selesai dan komputer restart kembali maka kita akan mempunyai sistem Windows yang baru dengan program-program aplikasi dan data-data yang sudah tersedia seperti yang telah diinstall sebelumnya.

Demikianlah cara menggunakan Windows System Preparation Tool pada hardisk yang akan dikloning sehingga nantinya bisa kita gunakan untuk membuat Windows yang benar-benar fresh tanpa harus menginstallnya satu persatu.

Senin, 21 Maret 2011

Install Windows Xp Dari Flashdisk Solusi Install windows tanpa CD-Rom

Pembaca, saat ini, keberadaan laptop mungil tengah menawan hati sebagian besar pengguna komputer jinjing. Bagaimana tidak? Walaupun terkadang spesifikasi sebuah subnotebook tidak semumpuni notebook-notebook berukuran lebih besar, ukurannya yang mini dan kemampuannya yang dapat mengakomodasi kebutuhan berkomputer sehari-hari menjadikan subnotebook sebagai salah satu gadget yang sangat diminati, disamping harganya yang lebih terjangkau, tentu saja.


salah satu usaha produsen subnotebook untuk “merampingkan” produknya adalah dengan meniadakan perangkat optical drive, seperti CD-ROM/RW atau DVD-ROM/RW. Komponen yang digunakan untuk mengakses keping CD atau DVD ini memang cukup menyita ruang dan sumber daya.

Sebagai konsekuensinya, pemilik subnotebook tak dapat mengakses CD atau DVD di subnotebook-nya, atau terpaksa membeli external optical drive yang tetap dijalankan via port USB yang tersedia.

Salah satu masalah yang timbul akibat ketidaktersediaan optical drive pada subnotebook adalah kesulitan saat hendak melakukan instalasi aplikasi ataupun sistem operasi. Tak jarang pengguna harus menyalin aplikasi atau sistem operasi yang hendak di-install ke dalam USB flash disk, atau mencolok external optical drive dan melakukan instalasi seperti biasa. Namun, tentu saja hal ini sangat merepotkan, mengingat tak banyak pengguna awam yang mengetahui prosedur instalasi aplikasi atau sistem operasi via flash disk, dan harga sebuah external optical drive yang tidak murah.

Contoh kasus, andaikan kita hendak mengganti sistem operasi Xandros Linux yang terpasang di subnotebook Asus Eee PC dengan Windows XP, maka kita harus menginstal via external optical drive. Mungkin tak terlalu memusingkan bagi Anda yang punya cukup dana untuk membeli sebuah external optical drive, namun bagaimana dengan Anda yang sejak awal ingin berhemat dengan membeli subnotebook?

Nah, lewat artikel ini penulis ingin berbagi tips membuat modul instalasi Windows XP menggunakan media USB flash disk, yang tentunya akan menghemat biaya dan menjadikan pembaca lebih pintar. Modul instalasi ini tak hanya dapat diimplementasikan dalam instalasi ke subnotebook saja, tapi juga dapat diaplikasikan pada komputer mana pun yang sudah memiliki fitur untuk booting via USB.

“Gampang! Tinggal salin file instalasi Windows XP ke flash disk!” Mungkin itu yang terlintas di benak Anda, tapi percayalah bahwa membuat modul instalasi Windows XP tidak semudah itu. Namun jangan khawatir, karena dengan mengikuti langkah-langkah berikut, proses pembuatan modul instalasi Windows XP pun tak terlalu sulit dilakukan.

Yang Harus Disiapkan :
1. Sebuah komputer yang dilengkapi optical drive (CD atau DVD) dan port USB yang dapat bekerja dengan baik.
2. Sebuah USB flash disk berkapasitas 1 atau 2 GB.
3. CD instalasi Windows XP.
4. Aplikasi pembuat modul instalasi (USB_PREP8 dan PEtoUSB) yang dapat diunduh cuma-cuma melalui
http://www.indowebster.com/usb_pre_8.html
http://www.indowebster.com/petousb__1.html

setelah pernah pernik diatas sudah siap maka langkah selanjutnya memulai installasi windows xp dari flash disk :
langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Colok flash disk ke komputer master dan catat posisi drivenya , apakah di F:, G:, H:, O: dan sebagainya
2. extrak file2 yang diatas , USB_PREP8 dan PEtoUSB kedalam satu folder  misalkan  C:/usb ( hasil extrak file USB_PREP8 jadi 1 folder, copy smua file dah pindahkan ke folder C:/usb) demikian juga file PEtoUSB.
3. Siapkan cd instalan windows xp dan masukkan ke cd rom komputer master .
4. selanjutnya buka folder C:\USB yang sudah dibuat dan berisi file2 tersebut diatas.
5. Selanjutnya jalankan file bernama “usb_prep8.bat” lalu akan muncul sebuah windows command prompt berisi bermacam2 perintah
tekan sembarang tombol aja di keyboard.
6. selanjutnya di layar komputer kamu akan muncul program PEtoUSB yang meminta untuk memformat flash disk kamu , klik start aja langsung.
7. Jika proses format sudah selesai, tutup program PEtoUSB ( jangan tutup windows command prompt usb_prep8.bat ) di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.
8. Selanjutnya pilih opsi ke 1 untuk memilih sumber file installasi windows ( pilih drive cd rom kamu aja yang berisi cd installan windows ) atau juga bisa folder yang berisi file2 source instalasi windows.
9. setelah diatas , akan diminta lagi memilih opsi dan pilih opsi ke 3 untuk mentukan dimana kamu mencolokkan flash disk kamu, kalau di drive E maka ketik e dan tekan enter.
10. setelah tahap ini pilihlah opsi 4 untuk memulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain. dalam proses ini akan memakan waktu yang cukup lama, proses pembuatan modul instalasi / pengcopyan file ke flash disk kamu ( mungkin lebih dari 15 menit )
yang sabar aja, setelah selesai sekarang kamu sudah memiliki flash disk yang bootable dan mampu menginstall windows secara langsung.
11.Selesai! Kini flash disk Anda telah siap digunakan untuk instalasi Windows XP! Silahkan melakukan setting pada BIOS subnotebook Anda, dan pilih Removeable Disk (atau apa pun nama lainnya) sebagai media pertama yang dijalankan saat booting.